Kab. Sukabumi – Pemerintahan desa di Kabupaten Sukabumi tengah bergeliat. Dua momentum besar yang digelar berurutan pada 20–22 Juni 2025 menjadi bukti bahwa desa bukan lagi sekadar pelaksana, tetapi motor utama pembangunan daerah.
Pada Jumat, 20 Juni 2025, Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Cicantayan menggeber Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa. Sehari berselang, giliran Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPC APDESI) Kabupaten Sukabumi menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-V, yang berlangsung selama dua hari penuh, 21–22 Juni 2025.
Kegiatan ini bukan seremoni biasa. BKAD hadir dengan pelatihan teknis yang membedah secara mendalam tata kelola pemerintahan, pengelolaan keuangan, dan aset desa. Sasarannya jelas: perangkat desa wajib naik kelas—tak hanya paham aturan, tapi juga sigap dalam penerapan di lapangan.
“Kami ingin aparatur desa tak cuma mengerti aturan, tapi juga bisa mengeksekusi program secara tepat dan profesional,” tegas Ketua BKAD Cicantayan.
Sementara itu, Muscab V APDESI menjadi panggung konsolidasi besar seluruh kepala desa se-Kabupaten Sukabumi. Selain memilih ketua baru, forum ini menjadi ruang bertukar gagasan, menyatukan visi, dan memperkuat jejaring antar pemerintahan desa.
Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, yang hadir langsung membuka Muscab, memberikan pesan tegas namun membangun.
“Komunikasi antar desa jangan menunggu masalah. Harus rutin, minimal tiap enam bulan, supaya pembangunan terarah dan efektif. Siapa pun ketua terpilih nanti, semua harus tetap solid,” serunya di hadapan para kepala desa.
Kedua kegiatan ini berjalan sukses, penuh semangat kolaborasi dan antusiasme. Para peserta tak hanya duduk mendengarkan, tetapi aktif berdiskusi, berbagi praktik terbaik, bahkan merancang rencana kerja konkret.
Dari Cicantayan hingga seluruh wilayah Sukabumi, gelombang profesionalisme mulai mengalir deras dari desa. Pelatihan dan Muscab ini membuktikan: desa tak lagi menunggu dikunjungi pembangunan desa kini datang menjemputnya.