Hal ini terlihat dari hasil pengaspalan yang tidak maksimal, dengan ketebalan aspal yang tidak rata dan terkesan asal-asalan.
Seorang warga Kp. Parung Tugu (WD) mengungkapkan, "Pekerjaan ini sudah berlangsung sekitar satu bulan, tetapi saya sebagai warga bingung mencari tahu sumber anggaran yang digunakan. Dari awal pelaksanaan hingga sekarang, mungkin bagi pemerintah desa pekerjaan ini sudah selesai, namun melihat hasil yang asal-asalan, saya berpendapat pekerjaan ini belum tuntas."
Merespons hal ini, media menghubungi Kepala Desa Datar Nagka, Jahid, untuk penjelasan, tetapi tidak mendapat respon positif.
Di lokasi berbeda, warga lain (RS) menyatakan, "Sebagai warga, saya sangat menyayangkan pengerjaan proyek aspal ini, karena terlihat sangat kasar dan diduga tidak sesuai spesifikasi. Ketebalan aspal tidak maksimal dan di beberapa ruas jalan, aspal sudah rusak karena tidak mengikat dengan baik. Pelaksana proyek sepertinya hanya mengejar keuntungan, sehingga kami sangat kecewa."
Menindaklanjuti keluhan ini, media menghubungi Sekretaris Dinas DPMD Kabupaten Sukabumi, Nuryamin, yang berjanji akan menyampaikan temuan ini ke pihak kecamatan dan meminta desa untuk mengoreksi dan menilai hasil pekerjaan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, pihak dinas akan memberikan sanksi tegas kepada pihak desa yang melakukan kecurangan. Nuryamin juga berharap tim pelaksana kegiatan bekerja dengan maksimal ke depannya.
( Red )